Zaman sekarang ini mencari popularitas semakin mudah dengan perbantuan teknologi tentunya. Saking mudahnya memperkenalkan diri pada khalayak, maka semakin sulit untuk dikenal juga, karena banyak yang berlaku serupa. Menjadi beda dan unik, kemudian disuka banyak orang, lantas kita akan mudah populer dan memperoleh keuntungan. Dengan menggali potensi diri ditambah pemanfaatan teknologi menjadi pilihan.
Sangat menarik maraknya pembuatan cover lagu populer kemudian mengunggahnya pada situs populer. Cara ini sungguh efektif. Selain sebagai bentuk penyaluran hobi. Terdapat sebuah grup musik asal Kanada yang menarik perhatian karena ritual covernya. Mereka adalahWalk off the Earth. Ketika menonton video mereka di Youtube. Mereka mengcover lagu Gotye berjudul Somebody That I Used To Know.
Pada channel mereka, banyak sekali lagu cover yang mereka buat. Daricover Beatles berjudul From Me To You yang terlihat menyenangkan hingga menggandeng juara beatboxer Kanada KRNFX pada cover Taylor Swift berjudul I Knew You Were Trouble. Kemudian menjual karya-karya cover mereka di iTunes.
Kerja keras mereka dalam berkarya membuahkan hasil. Diundang pada acara The Ellen Show, hingga kontrak rekaman dengan Columbia Record. Mereka menelurkan album R.E.V.O dengan 2 single yang dibuatkan video clip. Satu video clip yang sangat menarik berjudul Red Hands, terdapat unedited version yang sungguh menarik.
Karya-karya unik mereka masih ditunggu, setidaknya oleh satu juta lebihsubscriber pada channel Youtube mereka. Bagaimana dengan Indonesia sendiri? di Indonesia sendiri juga ada anak-anak muda kreatif dengan cara yang nyaris sama seperti Walk off the Earth di atas. Mereka adalah Tapiheru bersaudara bersama sepupunya. Adalah Gamaliel, Audrey dan Cantika.
Ide kreatif mereka menjadi fenomena pada tahun 2010 lalu. Mereka bertiga membuat cover Lady Gaga berjudul Just Dance dengan gaya acapella. Kemunculannya berhasil menarik perhatian label Sony Music Entertainment. Single mereka yang berjudul Ingin Putus Saja justru lebih dikenal dengan sebagai jingle iklan salah satu provider seluler. Mungkin provider ini ingin membuat gambaran sukses anak muda negeri yang berkarya dengan fasilitas teknologi dengan embel-embel jaringan provider tadi.
Terlepas dari embel-embel iklan yang mereka bintangi, mereka tetap anak muda negeri yang terus berkarya mewarnai musik Indonesia dengan karya-karya original mereka.
________________
Pemerintah daerah bisa memanfaatkan perkembangan teknologi ini. Bukan hanya sebagai media informasi seperti yang dilakukan olehPemprov DKI pada channel Youtube-nya. Tapi dengan mengangkat kekayaan dan keragaman budaya kita melalui musik. Semisal Safitri dengan Keroncong in Lounge, dan seperti Arumba karya Udjo yang mendunia. Mungkin bisa dibuat cover-cover lagu dunia dengan menggunakan alat musik tradisional. Dijual di iTunes. Keuntungannya lantas jadi pendapatan asli daerah.
Memang tidak mudah, perlu sang Maestro sekelas Udjo untuk meramunya. Tapi ingat komposer-komposer kawakan Indonesia sudah banyak. Semoga masing-masing pemerintah daerah menggali, menggaet dan berkreasi dengan tulus. Semoga kelak semodel 12 girl band versi Indonesia dengan alat musik tradisional muncul dan berkiprah memamerkan kekayaan budaya dan mendunia.
_________________________________
, mimpi oh mimpi
, mimpi oh mimpi
0 komentar :
Post a Comment