Dibalik Menghitung Domba untuk Tidur



Pernahkah anda tahu metode menghitung domba yang dilakukan sebelum tidur? Menghitung domba dalam beberapa budaya cara ini digunakan untuk menidurkan diri sendiri. Caranya sederhana, dengan mata terpejam coba nyamankan diri dan mulai menghitung domba dari satu hingga terlelap.
Ada yang menarik dari metode ini. Pada budaya aslinya, menghitung domba (sheep) sebagai media untuk tidur (sleep). Kalau kita lihat, sheepdan sleep hanya berbeda satu huruf saja, 'l' dan 'h'. Sama seperti teori persepsi Gestalt yang menyatakan tiadk ada maasalh bmaagaina uutran hruuf pdaa sautu ktaa, hnaya ynag tepertning aladah hruuf peratma dan hruuf teakrhir huras bedaraa di uutran ynag beanr. Hruuf liannya bsia dibaut aack tepati adna tatep bsia mambecanya degnan bnear tnapa maasalh. Ini kraena oatk mnausia tiadk mebmaca taip hruuf stau per stau, aakn tteapi mebmaca ktaa seabgai stau keatsuan.
Artinya, otak kita cukup melihat awalan dan akhiran saja untuk membentuk sebuah kata tanpa harus membaca seluruh huruf pada kata tersebut.
Lantas, bagaiman kultur menghitung menghitung domba bisa dipadankan dalam budaya Indonesia? Anggap saja tidur itu molor, maka untuk menghipnotis diri bisa kita coba dengan menghitung kolor. Hahahahaha
_______________________________
catatan dari serial good doctor
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment