Pulang Sekolah
"Pulang yuk", katamu di depan pintu.
"Hujan nih, kita naik becak ya", sambil menarik lenganku.
Karena hujan,
si abang becak menutup plastik depan.
Karenanya, kita berdua sulit melihat jalan.
Dingin hujan,
Tak terasa, karena tangan kita bergandengan
Bahu kita bersentuhan
Di dalam becak,
Kamu sandarkan kepalamu di bahuku.
Dua tanganmu sudah memeluk tanganku.
"Sayang", kataku.
"Apa", jawabmu menoleh padaku.
Kepala kita dekat sekali.
Kita berhadapan.
Semakin dekat.
Hidung kita beradu.
Tapi sayangnya becak berhenti.
"Sudah sampai" , kata si abang becak.
Ia membuka plastik penghalang.
Ah, awan.
Kenapa engkau berhenti menangis?
Andai kau masih menangis.
Mungkin saat ini,
aku bersamanya masih duduk di kedai bakso.
Duduk berhimpitan
Tidak melihatnya tersenyum sambil menjauh.
Membuka gerbang rumahnya.
Melambai.
Dan sekali lagi melempar senyum.
Ah.
Hujan.
Kenapa deras lagi?
0 komentar :
Post a Comment