Pramuka Lahir Dari Kekuatan Literatur Powell

Baden Powell - satujam.com
Ada yang kenal dengan gambar di atas? Gambar di atas adalah Robert Baden-Powell yang merupakan penggagas dari gerakan kepanduan dunia.

Saya ingat betul siluat Baden-Powell pun hadir pada vespa milik salah satu pembina saya saat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dulu. Siluetnya tampak gagah pada salah satu badan vespa. Tahukan badan vespa bagian depan yang sayapnya lebar itu? Salah satunya digambari dengan siluet Baden-Powell. Benar-benar pecinta pramuka sejati si Kakak yang satu itu. Aduh saya lupa namanya. Sayang sekali.

Sejarah Pramuka dunia bermula dari seorang prajurit berkebangsaan Inggris bernama Robert Stephenson Smyth Powell yang lahir di kota Paddington, London pada 22 Februari 1857. Smyth Powell sendiri lebih dikenal kemudian dengan nama Lord Baden-Powell atau Robert Baden-Powell ini tergabung dalam Angkatan Darat pada tahun 1876.

Sewaktu ditugaskan di Mafeking, Afrika, Powell membentuk The Mafeking Cadet Corps pada tahun 1899 yang bertugas membawa pesan bagi pasukan lainnya. Para remaja yang tergabung ini sama sekali tidak memiliki keahlian militer, namun mampu bertahan hidup.

Hal ini lah yang kemudian menginspirasi Powell untuk membuat semacam ilmu kepanduan bagi anak-anak muda agar mereka mampu bertahan hidup di alam luar. Sejak ditetapkannya sebagai pahlawan nasional bagi negaranya, Powell semakin rajin menulis buku tentang kepanduan. Dibalik nama besarnya, tentu buku-buku ini menjadi laris di dunia. Termasuk Indonesia.

pengertiansejarah.com
Organisasi kepanduan tercatat di Indonesia sudah ada sejak tahun 1920an. NPO (Nationale Padvinderij Organisatie) yang sudah ada sejak 1923 di Bandung. Juga JIPO (Jong Indonesische Padvinderij Organisatie) asal Jakarta. Kedua organisasi ini lah yang mengawali era kepanduan di Indonesia. Hingga akhirnya pada rentang 10 tahun sejak 1950 hingga 1960 mulai bermunculan kepanduan dengan berbagai latar.

Karena semakin banyaknya organisasi kepanduan yang hadir di Indonesia dan merasa sudah tidak sehat, maka pemerintah memutuskan untuk menggabungkan seluruh kepanduan menjadi satu wadah. Organisasi ini kemudian diberi nama GERAKAN PRAMUKA. Pramuka yang dikenalkan secara resmi pada masyarakat pada 14 Agustus 1961 ini kemudian dikenal sebagai hari lahir pramuka yang kita kenal sekarang ini.

Lambangnya pun dibuat menjadi tunas kelapa. Sebuah lambang filosofis yang sarat makna. Tunas Kelapa yang merupakan cikal bakal pohon kelapa yang memiliki banyak sekali manfaat. Mungkin harapannya, pemuda-pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka akan menjadi manusia yang sangat berguna kelak.

Setidaknya seperti lirik lagu Hymne Pramuka di bawah ini :

Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya Indonesia, Indonesia
tanah airku
Kami jadi pandumu.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment