![]() |
Poster Headshot - republika.co.id |
Baca : Headshot, Film Baru Iko Uwais
Film ini dibuka di awal dengan setting di dalam penjara, di sana sudah ada seorang napi yang sedang mengepel lantai. Lalu masuk dengan songongnya sepertinya rombongan polisi yang hendak mengunjungi sebuah bilik penjara yang tampak khusus dan ada tahanan kelas kakap di dalamnya. Salah seorang pemimpin polisi yang sombong itu tampak memulai percakapan dengan napi di dalam sel khusus itu.
Tiba-tiba dari dalam ember, napi yang tadi sedang mengepel lantai mengambil sebilah besi tajam berkarat dan menusuk leher salah satu polisi yang mengawal di belakang. Crot! Darah muncrat kemana-mana. Dan kesempatan ini dimanfaatkan napi yang ada di dalam sel khusus ini menghajar dan mengambil senjata dari pimpinan mereka.
Singkatnya kekacauan terjadi, para polisi yang berkunjung tewas semua dan Lee (si napi di dalam sel khusus) bebas. Lee kemudian membebaskan napi lain dan memberikan merka senjata. Pada salah satu lorong, mereka berhadapan dengan para sipir yang juga memegang senjata. Baku tembak terjadi dan Lee sudah dipastikan bebas.
![]() |
Baku tembak di dalam penjara antara napi dan sipir - capture trailer Headshot youtube.com |
![]() |
Pemuda yang ditemukan di pantai bangun. |
Si pemuda tadi mengaku namanya Ishmael, seperti yang Ailin tuliskan pada nama pasien, jadi ketahuan kan kalau mengada-ada dan setelah tindakan lanjutan, diketahui di kepalanya bersarang sebuah peluru. Ishmael (sebut saja begitu) diajak kemudian ke Jakarta oleh Ailin untuk dikeluarkan yang bersarang di kepalanya. Tapi Ishmael menolak dan Ailin berangkat sendiri.
Ini adegan aneh juga saat Ailin memperlihatkan hasil rontgen kepala Ishamel di tengah gerimis dan berpayung. Romantis? Mungkin iya. Tapi apa berguna menunjukan rontgen di tengah jalan?
Balik lagi ke Lee yang sudah bebas. Dia sempat akan bertransaksi dengan seseorang. Tapi orang tersebut berkhianat. Lee dan anak buahnya kemudian membantai mereka semua, kecuali satu orang. Karena orang ini mengatakan pada Lee, "Waktu lo ditangkep, ada orang ditemukan hilang ingatan di pinggir pantai".
Di sini masih misteri, apa hubungan Ishmael dengan Lee. Tapi yang jelas, orang yang selamat dari pembantaian Lee ini mengejar Ishmael dan mencarinya hingga ke rumah sakit dan sempat berkelahi dengan Ishmael. Kepala Ishmael sempat dipukul dengan botol hingga pecah. Dan ini seperti menjadi trigger untuk Ishmael sedikit mengingat masa lalunya dan menjadi beringas menghajar orang ini.
Gerombolan Lee yang mengincar Ishmael kemudian mengira bis yang menuju Jakarta ditumpangi oleh Ishmael. Padahal bis tersebut hanya ditumpangi oleh Ailin. Bis tersebut diberhentikan dan terjadi pembantaian yang tidak jelas alasannya. Hanya disisakan Ailin dan seorang anak perempuan.
Ailin yang sempat menghubungi Ishmael membuat Ishmael mendatangi TKP.
![]() |
Adegan pembantaian di bis - iflix |
Di kantor polisi Ishmael diinterogasi. Polisi pelan-pelan membuka identitas Ishmael kalau dirinya dekat dengan Lee si penjahat kelas kakap. Dan sementara interogasi berlangsung, kantor polisi ini diserang dan terjadi pembantaian. Siapa lagi kalau bukan anak buah Lee yang merangsek dan berusaha menangkap Abdi (nama sebenarnya Ishmael).
Pertarungan sadis terjadi lagi di sini. Dua orang yang diutus Lee berhasil dikalahkan oleh Abdi. Dan Lee sempat menelepon salah satunya ketika mereka sudah tewas. Abdi yang angkat dan percakapan tidak asik antara anak dan ayah terjadi. Yang jelas, kondisinya sekarang Abdi sudah ingat seluruhnya dan akan menuju Lee untuk menyelamatkan Ailin.
Di sana dia bertemu Besi yang juga anak dari Lee. Senjatanya pukulan besi. Mereka bertarung dan Besi kalah. Lanjut lagi bertemu Rika yang menembakan peluru pada Abdi hingga dia hilang ingatan. Rika pun tewas lagi di tangan Abdi. Tinggal Lee. Singkat saja langsung pertarungan dengan Lee yang menggunakan kungfu. Pertarungannya sengit. Tapi sudah bisa ditebak lah ya Lee akhirnya kalah dengan tertusuk kayu.
![]() |
Lee tertusuk dan tewas - iflix |
![]() |
Senyum Ailin yang keren - iflix |
Ini film tidak cocok ditonton yang belum 18 kayaknya. Mending nonton yang lain deh. Takut mentalnya terganggu. Terus terang saya melihat film ini malah ingat film pembantaian PKI. Enggak tahu kenapa.
Udah gitu aja.
0 komentar :
Post a Comment