Sebenarnya tempat ini sudah ada lebih dari satu bulan yang lalu. Lokasinya dekat sekali dengan Cinere Bellevue. Dengan warna yang ngejreng sukses membuat tempat ini mudah dikenali saat melintas. Bikin penasaran.
Ada dua hal yang bikin penasaran. Pertama, tengkleng itu apa sih? Kedua, biasanya tukang bakso yang melebarkan kedai (baca: buka cabang) biasanya baksonya itu istimewa. Bukan cuma soal rasa, tapi juga keunikannya. Artinya tidak ada mas-mas bakso lain yang baksonya kayak Mas Bambang ini. Atau kalau pun banyak bakso tengkleng, yang punya Mas Bambang ini beda.
 |
| Dapur Bakso Tnegkleng Mas Bambang Cinere yang bisa diintip |
Pada mulanya, saya mengira tengkleng itu adalah tulang rawan pada sapi. Tapi ternyata dugaan saya itu salah. Ternyata tengkleng itu ya mirip iga sapi. Tulang yang diselimuti daging. Kebayang dong bagaimana nikmatnya daging sapi yang empuk ini.
Dan ini yang kami pesan. Awas ngiler!
Di atas adalah penampakan dari bakso tengklengnya. Kalau soal rasa bihun dan pelengkapnya mah biasa. Untuk baksonya buat saya sih lembut dan mudah digigit. Kuahnya jangan ditanya lah ya, mungkin karena direbus bersamaan dengan tengkleng, jadi berasa kaya dan berasa banget kuah kaldu sapinya.
lah nulis jini jadi nelen ludah sendiri
Bakso sih pesenan istri, kalau saya pesan mi ayam yang ada tengklengnya. Rasa mi ayam mah biasa aja, cuma kerasa ini minya kayaknya bikin sendiri, tingkat kekenyalannya beda aja. Baksonya sama seperti bakso tengkleng di atas.
Yang juara itu jelas tengklengnya. Daging dan lemaknya itu loh, nulis ini aja bikin nelen ludah. Wah kacau. Saya mau berbagi kekacauannya dengan foto di bawah ini :
Kalau ditanya apa mau balik lagi? Ya jelas mau lah. Tapi kudu ditahan-tahan, ingat kolesterol. Ha-ha-ha. Soal harga, cari tahu sendiri lah ya di link menu di atas. Kalkulasi saja sendiri berapa habisnya. Buat saya sih dapat daging seenak ini worthed banget.
Udah gitu aja.
0 komentar :
Post a Comment