Masuk Surga Jalur Ghibah (?)

 

Ilustrasi Ghibah - eramadani.com

Emangnya ada pintu surga jalur ghibah? Berdasarkan rangkuman hadits yang dirangkum muslim.or.id, hanya ada 8 pintu surga. 4 diantaranya sudah disepakai para ulama, antara lain: 
  1. Babus shalah (pintu shalat), yang dimasuki oleh orang-orang yang mendirikan shalat.
  2. Babul jihad (pintu jihad), yang dimasuki oleh orang-orang yang berjihad di jalan Allah.
  3. Babus shadaqah (pintu sedekah), yang dimasuki oleh orang-orang yang gemar bersedekah.
  4. Babur rayyan (pintu ar rayyan) atau disebut juga babus shiyam (pintu puasa), yang dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.
Namun empat sisanya ulama berbeda pendapat. Diantara kemungkinannya adalah,
  • Babul kazhiminal ghaizha (pintu menahan marah), yang dimasuki oleh orang-orang yang bisa menahan amarahnya.
  • Babul ayman (pintu kanan), yang dimasuki oleh orang-orang yang sempurna tawakalnya.
  • Babur radhiin (pintu ridha), yang dimasuki oleh orang-orang yang ridha kepada takdir Allah.
  • Babut taubah (pintu taubat), yang dimasuki oleh orang-orang yang bertaubat nasuha.
  • Babul walid (pintu berbakti pada orang tua), yang dimasuki oleh orang-orang yang berbakti kepada orang tua.
  • Babul hajji (pintu haji), yang dimasuki oleh orang-orang yang menyempurnakan hajinya.
  • Babudz dzikri (pintu dzikir), yang dimasuki oleh orang-orang yang banyak berdzikir
  • Babul ilmi (pintu ilmu), yang dimasuki oleh orang-orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat.

Ilustrasi pintu surga - rumahzakat.org

Tentang Ghibah (bersamadakwah.net)

Ghibah (غيبة) berasal dari kata ghaib (غيب) yaitu tidak hadir. Ghibah adalah membicarakan sesuatu tentang orang yang tidak hadir yang jika orang tersebut mengetahuinya maka ia tidak suka. Dalam bahasa Indonesia, biasa diterjemahkan dengan menggunjing atau gosip.
Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah menjelaskan tentang ghibah dengan sabda beliau:

ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ

“Kamu mengatakan tentang saudaramu hal-hal yang tidak disukainya”


Ada sahabat yang bertanya, “bagaimana jika apa yang dikatakan itu memang fakta?” Beliau lantas menjawab:


إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ


“Jika apa yang kamu katakan itu ada pada saudaramu, berarti kamu telah ghibah. Dan jika apa yang kamu katakan itu tidak ada pada saudaramu, berarti itu adalah fitnah.”


Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan, arti ghibah adalah engkau menyebut-nyebut orang lain yang tidak berada bersamamu dengan suatu perkataan yang ia tidak suka jika mendengarnya.

Ilustrasi batas tipis - pngtree.com

Sangat tipis antara ghibah dan fitnah. Semua kembali pada yang di-ghibah-i. Kalau tidak benar, jadi fitnah, kalau benar dan tidak berkenan, jadi ghibah. 

Pahala bagi orang yang diGhibah (konsultasisyariah.com)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menceritakan kondisi orang muflis (bangkrut).

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Tahukah kalian siapa muflis (orang yang bangkrut) itu?”

Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai uang maupun harta benda.”

Kemdian Nabi ﷺ menjelaskan,

“Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029).

Ghibah termasuk Kedzaliman

Allah menyebut ghibah dalam al-Quran sebagai perbuatan makan bangkai sesama muslim.

Allah berfirman,

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

“Janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. (QS. al-Hujurat: 12)

Karena itu, para ulama memahami, kedzaliman ghibah akan berlanjut di akhirat. Dimana orang yang dighibah akan diberi pahala dari orang yang meng-ghibahnya. Sehingga ghibah mengurangi pahala seseorang. Sebaliknya, orang yang dighibah akan semakin bertambah pahalanya.

Ilustrasi setiap orang memikul dosa dan pahalanya sendiri - sibernas.com

Kebayang gak sih kalau ada orang yang gemar sedekah namun masih suka maksiat. Sementara orang tersebut hidup di lingkungan yang senang sekali bergunjing. Bisa-bisa orang tersebut masuk surga karena dosa-dosa maksiat-nya tertutup oleh pahala ghibah. Wallahu-alam.

Tapi jelas paling enak di era sekarang itu adalah pejabat. Masa' sih selama menjabat tidak ada satu pun kebijakan yang baik dan diganjar pahala? Dan coba bayangkan kalau pasukan sakit hati ramai-ramai menguak aib si pejabat di medsos. Jika kemudian Allah mencatatnya sebagai Ghibah? Kebayang berapa banyak transfer pahalanya.

Perlu diingat, Indonesia jelang tahun politik nih. Akan banyak sekali opini-opini miring terkait para calon. Jangan sampe deh kita menjadi salah satu orang yang merugi karena mudah sekali menyebarkan opini-opini miring tersebut. Terlepas itu fakta, kalau yang bersangkutan tidak berkenan, kan dihitung ghibah.

Ingat loh! Berbagi info sekarang ini mudah sekali. Cuma modal jempol, kelar! Kalau dapat yang miring dan potensi ghibah, cukup berhenti di kita aja ya.

Masih ingat Eril anak Ridwan Kamil yang viral tahun lalu? Kalau berpotensi menjadi kebaikan dan bisa menginspirasi orang untuk berbuat baik, ya sebar aja, semoga jadi amal jariyah. 


Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment