Foto Kuliner di Taman Kuliner

taman-kuliner-the-spring
Bertempat di Taman Kuliner The Spring di Ciputat hari Sabtu 10/10/2015 kemarin H. Didiet berbagi ilmu soal foto kuliner bersama KAMPRET. Bagi yang sudah sering ikutan Belajar Bersama Kampret pasti sudah hapal soal komposisi dasar dalam fotografi. Saya yang baru kali ini ikutan cuma planga-plongo doang mendengarkan. Tapi karena sering ngintip wall Facebook Group KAMPRET ya sedikit tahu. Sedikit, tapi blom pernah praktik.

Cahaya adalah unsur penting dalam sebuah foto. Bagi seorang foodblogger yang sering jajan di pinggir jalan atau warung tenda yang kurang cahaya tentu proses mengabadikan sebuah makanan akan sangat sulit. Didiet menyarankan untuk membawa senter kecil untuk menambahkan cahaya pada foto. Sayang kemarin tidak ada contoh barangnya. Tapi saya coba carikan contoh senter yang sekiranya membantu proses foto. Mungkin seperti di bawah ini.

led-lamp-hand

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Cukup arahkan pada makanan tapi melawan cahaya. Buat seolah-olah cahaya se-natural mungkin sehingga dapat foto yang baik.

Selain tentang cahaya, Didiet juga mengingatkan pentingnya fokus gambar. Umumnya foto kuliner jamak menggunakan kamera foto. Jangan gunakan fitur zoom katanya. Karena zoom yang terdapat pada kamera handphone dan kamera digital adalah digital zoom. Dia hanya membesarkan tampilan secara gambar. Seolah-olah gambar ditarik, sehingga fokus pada gambar yang dihasilkan akan hilang. Akibatnya gambar yang dihasilkan kurang maksimal.

Mengenal kamera juga sangat penting. Setiap kamera handphone memiliki jarak fokus yang berbeda-beda. Ada yang 30cm, ada yang 40cm dan seterusnya. Gunakan jarak fokus kamera ini untuk membantu kita menghasilkan gambar yang maksimal. Jadi jangan heran kalau para fotografer di bawah nanti gayanya pooolll.

Hari makin siang dan perut semakin lapar. Saatnya mempraktikkan poin-poin elmu dari Didiet. Setelah dapat voucher 30.000. Waktunya keliling cari makanan sekaligus mengenal Taman Kuliner The Spring ini.

aturan-tamkul

kedai-tamkul

kursi-tamkul

Menurut keterangan salah satu penjaja di sini, Sistem yang digunakan adalah sistem bagi hasil. Jadi tidak ada sewa menyewa tempat di sini. Itu lah mengapa harga di tempat ini begitu bersaing. Pengelola juga memberikan tampilan tempat yang artistik dan makanan di sini enak-enak. Mungkin karena sistem bagi hasil, sehingga tidak ada penekanan biaya produksi.

Setalah makan kenyang, ternyata ruang tempat KAMPRET berkumpul langsung diserbu banyak makanan. Ini makanan terbaik yang dimiliki para kedai di sini kata Bayu. Bayu adalah salah satu perwakilan dari Taman Kuliner The Spring. Setelah makanan datang, langsung juragan-juragan KAMPRET setting tempat untuk foto.

setting-foto


Seperti dijelaskan di atas mengenai fokus kamera. Semua yang hadir ketika action tempel sedekat mungkin dengan objek makanan.

tukang-foto-beraksi


gaya-foto

________________________________
Wokeh setelah mengikuti acara workshop ini, saatnya saya pamer hasil karya foto saya setelah diupgrade oleh Didiet. Selamat menikmati dan selamat ngiler.

jagung-bakar-kornet-mayo

siomay-goreng

kopi-susu

cotton-pop

siomay-batagor

bebek-gawat

kebab

nasi-ayam-blambangan

pancake-ice-cream


Gimana foto-foto karya saya? Sudah keren gak? Ada hasilnya kan ikut Workshop bareng KAMPRET? Setelah berjam-jam berkumpul, bercanda dan tertawa bersama, tidak lupa kami menyempatkan diri untuk berpose. Sayang ada beberapa yang keburu pulang dan tertinggal foto bersama. 

yang-ikut-BBK


Semoga kedepannya kalau KAMPRET ngadain lagi acara beginian bisa ikutan lagi. SERU..!!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment