Maribaya Sekarang Punya Fairy Garden, Sarat Sarana Edukasi Anak, Begini Isinya...


Akhirnya ke Bandung! Ini do'a dari 2 minggu lalu sebenarnya. Dan terwujud seiring datangnya sepupu dari Padang ke Jakarta karena ada hajat. Berhubung ada sodara, dan kebetulan mereka pingin ke Bandung, ya berangkat!

The Lodge yang sempat viral beberapa waktu lalu itu benar-benar sukses menarik perhatian untuk disinggahi. Saya dan istri, datang ke dua kalinya ke tempat ini. Dan memang beda kalau datang di akhir pekan. Selain lebih ramai, tempat fotonya terbuka semua. Dan ada spot-spot foto baru di sini. Bisa naik kpesawat segala sekarang. Sebuah improvement yang keren untuk tempat wisata ini. Jempol!

Baca : The Lodge Maribaya

Suasana kemerdekaan di lorong masuk The Lodge Maribaya
Selain beberapa spot foto yang baru, ada satu tempat lagi yang katanya baru buka sekitar 3 bulanan. Namanya Fairy Garden. Lokasinya persis di seberang The Lodge Maribaya. Dan karena masih promo, tempat ini gratis masuk kalau beli tiket The Lodge Maribaya. Jadi, ya setelah keluar dari The Lodge, langsung nyeberang aja ke sini.

Sesuai namanya, Fairy Garden, tempat ini juga terdapat kakak-kakak yang berpakaian layaknya fairy di ceriita-cerita itu. Mereka tampak anggun dan gagah. Tinggi, ideal, dan cantik/tampan. Jelas jadi sasaran foto untuk narsis.

Teteh geulis dengan tampilan mirip elf.

Mereka yang menyambut kami di pintu masuk istana
Selain itu, di sini juga ada tenda-tenda yang bisa digunakan sebagai sarana bermain anak-anak. Ada yang menanam, berkreasi, hingga membaca dan mendengar cerita. Isi dan ornamennya pun disesuaikan dengan fungsi tenda tersebut.

Tempat dimana membeli tiket masuk ke dalam tenda. Semoga kelihatan ya harganya.
Pertama, diberinama tenda florania. Seperti namanya, di dalam tenda ini anak-anak akan diajari cara bercocok-tanam.

Berikut contoh karya yang dipamerkan di depan pintu masuk.
Sebut saja tenda prakarya. Kata masnya di dalam dilakukan kegiatan mewarnai dan semacamnya. Saya tidak terlalu masuk ke dalam karena keburu mencari Damar yang menghilang.
Tenda terakhir bertema library. Kegiatannya membaca dan mendengar cerita.
Masuk agak ke dalam, ada sarana bermain untuk anak-anak juga.

Arena bermain dari balon. Tapi sayang tepinya kurang kuat. Ada momen istri jatuh sama Damar di bibir balon.

Anggap saja seperti bertualang yang diakhiri dengan perosotan di belakang.

Another perosotan

Ada trampolin juga di fairy garden.
Interaksi dengan hewan juga tidak ketinggalan. Bisa naik kuda dan memberi makan kelinci. Tapi sayang yang kuda tidak dijajal dan tidak sempat difoto.

Memberi makan kelinci bersama kakak cantik yang juga sedang memberi makan kelinci

Kinci mamam, kata Damar
Soal makanan, tidak perlu khawatir. Di bagian depan terdapat resto, dan bagian dalam banyak seperti street food yang jual makanan kekinian.

Penampakan pilihan menu makanan
Sedikit gambaran cantiknya pilihan warna interior resto
Salah satu booth makanan di dalam Fairy Garden
Satu lagi yang tidak bisa ditinggalkan adalah soal cosplay untuk narsis. Di sini disediakan 2 tema cosplay, Gipsy dan Fairy. Untuk Gipsy tidak dicoba, tapi untuk Fairy, istri akhirnya nyobain. Lucu-lucuan aja katanya. Harga sewa kostum yang fairy berupa sayap yang beratnya bisa mencapai 3 kg itu sekitar 25 ribu. Dapat foto 1 yang difotoin sama mas-mas di sini pakai kamera DSLR.

Background untuk foto cosplay gipsy
Ngintilin mas-mas yang foto istri
Begini hasilnya
Sepertinya tempat ini masih akan berkembang lagi, karena kalau dilihat bentuk kastilnya, masih ada yang belum rampung. Dan di belakang area masih ada pembangunan tenda lagi. Menarik juga untuk didatangi kembali. Terlebih kalau Damar sudah bisa membaca. Pasti jadi pengalaman seru buat Damar.

Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment