Ketika Kita Bersama, Kita Lebih Kuat dalam Banyak Hal



Indonesia itu merdeka karena didorong rasa yang sama
Sama-sama merasa teraniaya
Sama-sama merasa tersiksa
Dan sama-sama ingin merdeka 

Begitu kata guru sejarah saya dulu waktu menerangkan tentang kemerdekaan. Katanya, atas dasar perasaan yang sama tadi, maka muncul keinginan yang sama pula. Emosinya bersatu padu mewujudkan mimpi yang satu, merdeka. Guruku menambahkan, Bukankah sulit menyapu daun hanya dengan setangkai lidi? Bagaimana dengan sekumpulan lidi yang diikat? Lebih mudah bukan?!?
Perasaan bersama juga bisa terjadi dalam hal yang buruk. Misalnya saja ketika kita sedang berada di dalam bis, lalu cara mengendarai supir bis yang kita tumpangi membahayakan. Tanpa kita ketahui bis yang kita tumpangi nyaris membahayakan sebuah mobil pribadi yang dikendarai oknum aparat. Lantas karena kesal, oknum tadi memacu kendaraannya hingga terjadi pemberhentian paksa di jalan. Apa yang kita lakukan? Karena kita tidak tahu betul kronologis kejadian awalnya, maka dengan mudah kita mengumpat dan menyumpahi oknum aparat tadi.
Kenapa bisa terjadi? Ya jelas saja, kita kan sama-sama dalam satu bis. Ada orang yang kurang ajar mengganggu perjalanan kita. Orang itu salah!
Konsep kebersamaan ini juga turun dalam berbagai bidang. Pada dunia Informasi Teknologi (IT) dikenal istilah the power of community. Merupakan salah satu slogan dari konsep open source, sdalah sebuah gerakan dimana setiap individu berhak memiliki dan berpartisipasi dalam pengembangannya. Aplikasi opensource ini berlaku free licenseatau bersifat shareware. Salah satu aplikasi opensource yang jamak kita gunakan adalah Android, otak dari smartphone populer.
Merupakan logo dari sistem operasi opensource ubuntu bergambar 3 orang bergandengan tangan yang dilihat dari atas.
Pada dunia pendidikan, kita kenal Gerakan Nasional Orang Tua Asuh. Kita bersama-sama membangun pendidikan lebih baik. Si berpunya membiayai yang kurang agar kita bisa sama-sama sekolah. Salah satu yang hangat adalah konsep Indonesia Mengajar yang digagas Anies Baswedan. Orang kota dengan segala fasilitasnya datang ke desa-desa pelosok mengajar dan berbagi ilmu.
Dalam bidang ekonomi, kebersamaan ini tertuang dalam sebuah konsep yang dicetuskan oleh Mohammad Hatta. Diberi nama Koperasi yang merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi yang berdasarkan asas kekeluargaan (wikipedia).
Sayangnya sekarang konsep koperasi ini lambat laun mulai ditinggalkan dan kurang diperkenalkan pada penerus. Padahal dengan dasar konsep ini, peternak-peternak di daerah Bandung Selatan berhasil membantu rentan susu di Bandung dan sekitarnya.
Ajaibnya, manfaat soal kebersamaan dan tolong menolong antara si mampu dan yang kurang ini juga tertulis pada alquran yang umurnya belasan abad silam.
كَيْ لا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ مِنْكُمْ…. (الحشر: 7)
“… Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu….” (Al-Hasyr: 7)
Kebersamaan tolong-menolong lebih jelas dinasihatkan oleh Muhammad SAW. Dalam sebuah HR. Muslim dari Abu Hurayrah, Muhammad berkata "Barangsiapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama ia suka menolong saudaranya. "
Saya pernah ditolong seseorang ketika ban motor bocor dan tidak punya uang sama sekali untuk menambal. Tapi kebetulan saya bertemu dengan teman dari sahabat kuliah saya. Kebetulan dia lewat dan kenal dengan saya. Alhasil saya dipinjami uang untuk menambal ban. Padahal saya baru bertemu dengan orang tadi sekali. Beruntung saya dan sahabat saya sering bantu membantu.
Sadar atau pun tidak, kebersamaan dan tolong-menolong menjadi sesuatu yang sangat kuat dan berarti. Sama seperti konsep ekonomi syariah, hanya saja konsep ini lebih komplit dengan menambahkan unsur keterbukaan. Turunan dari ekonomi syariah baik berbentuk sistem perbankan syariah atau pun asuransi syariah dipastikan memiliki konsep keterbukaan ini.
Kebersamaan dalam ekonomi syariah ini tercermin pada bagi hasil keuntungan (perbankan syariah) dan berbagi resiko (asuransi syariah). Keterbukaannya sendiri tercermin melalui akad ketika menjelaskan Al-Mudharabah (akad pada perbankan syariah) dan Al-Aqilah (akad padaasuransi syariah).
Sudah terbukti kalau konsep syariah lebih tahan banting. Bank Indonesia menyatakannya pada edukasi yang dikeluarkan tanggal 19 Agustus 2009. Hal ini dikarenakan Eskposure pembiayaan perbankan syariah diarahkan kepada aktivitas perekonomian domestik dan sektor riil.
Saya jadi ingat kata guru ekonomi di SMP dulu, manusia adalah mahluk sosial. Maka, percaya atau tidak jika kegiatan untuk bersama dilakukan dengan landasan kebersamaan yang tolong menolong dengan dibalut keterbukaan niscaya kita akan lebih kuat dan merasa jauh lebih aman dan tenang.
ghumi-20140912
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment