"Kekayaan seseorang dilihat dari investasinya, bukan penghasilannya" - Safir Senduk
Saking ngarepnya sama duit, kita gampang silau mata kalau lihat tawaran-tawaran investasi mudah nan menggiurkan. Safir Senduk si pemegang CFP (Certified Financial Planner) pada acara Jumpa Blogger Sun Life - Kelola Keunangan dengan Bijak pada 1 Agustus 2015 lalu mengatakan sedikitnya ada 5 ciri Investiasi bodong alias abal-abal.
1. Bunga Sangat Tinggi.
Kalau udah silau, gampang banget tersihir. Begitu liat produk investasi yang menjanjikan bunga tinggi, kita gampang banget bilang 'yes'. Padahal kalau dilihat-lihat, bunga tinggi itu enggak masuk akal. Coba deh bandingkan dulu dengan pertumbuhan ekonomi tahunan. Apakah bunga yang tinggi tadi masuk akal dengan pertumbuhan ekonomi tahunan negara ini?
2. Mejanjikan Cash Bulanan.
Dapet duit bulanan tapi enggak harus kerja? Siapa yang tidak mau? Kita tinggal ongkang-ongkang kaki saja. Lalu biarkan uang yang bekerja untuk kita. Uang bekerja? masa' sih? Coba teliti lagi, bagaimana investasi yang ditawarkan ini bekerja. Seperti apa skemanya hingga bisa membayar si pemilik uang dengan bayaran bulanan.
3. Dijamin Tidak Rugi.
Investasi tanpa risiko? Apa benar ada? Kalau tanpa risiko pasti pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena semakin kecil risiko yang diambil, maka semakin sedikit pula untuk yang didapatkan. Saya percaya bahwa semakin besar risiko yang diambil, semakin besar pula hasil yang bisa didapatkan.
4. Bonus Member Baru.
Sebenarnya tidak semua skema ini dipastikan investasi bodong. Banyak juga investasi betulan yang semakin banyak uang diputarkan maka semakin banyak pula untungnya. Salah satu cara untuk menjaring uang yang diputarkan lebih banyak adalah dengan menambah anggota baru. Tapi lagi-lagi harus diperhatikan bonus yang diperoleh ketika kita menambahkan anggota baru. Apakah masuk akal? Lagi-lagi perlu dihitung dan dihitung ulang persentase yang kita peroleh untuk penambahan jumlah anggota tertentu.
5. Skema Mustahil.
Kalau sempat terlintas ' masa sih dengan begini doang bisa untung besar?' hampir pasti investasi bodong. Kalau pikiran kita saja sulit menerima skema yang ditawarkan, maka akan sulit pula untuk mewujudkannya. Kalau anda yakin dengan skema yang ditawarkan, coba hitung lagi. Coba tanya kanan-kiri. Yang terakhir, periksa di OJK apakah terdaftar atau tidak. Jangan-jangan OJK saja tidak kenal dengan skema ini. OJK itu bukan pengacara terkenal. Singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan. Pokoknya semua produk keuangan harus terdaftar di sini. Cek dulu di sana.
Setelah kita membatasi diri dengan mengetahui ciri-ciri dari investasi bodong, ada baiknya kita mengetahui pembagian kategori pendapatan. Pendapatan kita dikatakan miskin apabila pendapatan berbanding sama dengan pengeluaran untuk kebutuhan hidup. Sementara pendapatan dikatakan menengah ketika pendapatan kita terbagi menjadi 15% untuk tabungan, 35% untuk cicilan hutang, dan 50% untuk biaya hidup. Nah, kita baru bisa dibilang kaya ketika pendapatan terbagi menjadi cicilan hutang 30%, tabungan dan investasi 10%, premi asuransi 10% dan biaya hidup 50%.
Nah, kita sekarang punya pola sederhana untuk mengetahui apakah pendapatan kita masuk kategori miskin, menengah, atau kaya. Selanjutnya kita juga perlu tahu kalau karakter pribadi mempengaruhi tata cara kita dalam mengelola keuangan. Termasuk bagaimana kita mengelola penghasilan, mengatur pengeluaran, memilih aset dan memilih investasi.
Karakter sangat ditentukan oleh apa yang ada di dalam kepala kita. Bila seseorang sering menggunakan otak kirinya (logika), ia akan berpikir penuh logika. Berhati-hati dalam mengambil keputusan dan bertindak. Serta selalu serius dan "dalam" terhadap suatu hal. Buat yang dominan otak kanan, biasanya sering bertindak dengan insting. Imajinasinya sering luar biasa.
Mana yang lebih baik? Yang sedang-sedang saja adalah yang lebih baik. Artinya diperlukan keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Hal ini diperlukan agar kita lebih jeli dan bijak dalam mengelola duit. Bukan hanya berpikir bagaimana mencapai hasil, tapi juga perlu dipikirkan bagaimana kita menikmati hidup.
Kira-kira begitu poin-poin pengantar di atas sebelum kita masuk pada bahasan inti yang dipaparkan Safir Senduk kemarin. Nah, untuk mengelola keuangan dengan bijak ada 3 langkah sebagai berikut :
1. Miliki Investasi Sebanyak Mungkin
Masih nyambung dengan quote Safir Senduk di atas. Orang kaya bukan karena penghasilan loh ya, tapi karena investasi yang dimilikinya. Kalau mau milih investasi, jangan lupa lihat dulu reputasi perusahaan yang menawarkan investasi. Kan sekarang udah ada mbah google. Bisa cari-cari di sana. Okeh atau tidak nih perusahaannya. Selain itu perhatikan juga rankingnya. Siapa tahu perusahaan yang menawarkan investasi itu sudah terkenal dengan deretan penghargaan yang diperolehnya.
Dan yang paling penting adalah lama produk investasi ini berlangsung dan dalang di belakangnya. Lama investasi membuktikan kadar populer dan kadar disukai oleh masyarakat. Sementara dalang di belakangnya maksudnya siapa yang mengelola. Perhatikan track record pengelolanya. Bisa jadi pengelola dan perusahaan itu berbeda. Bisa jadi perusahaannya baru, sementara pengelolanya sudah malang melintang di dunia investasi dan sudah dipercaya puluhan tahun di belahan dunia lain.
Menurut Safir Senduk, ada 3 jenis investasi terbaik yang harus dimiliki agar menjadi kaya. Antara lain :
- Saham
Dengan memiliki saham, kita seperti memiliki perusahaan tanpa perlu repot membangun perusahaan tersebut. Asiknya lagi, ada 2 keuntungan yang didapat. Pertama kita dapat keuntungan dari berjalannya perusahaan (deviden) dan yang kedua, kita bisa menjual kembali saham tersebut dengan harga lebih tinggi (capital gain).
- Manager Invesetasi
Ini bisa dibilang titip investasi. Sekarang banyak perusahaan-perusahaan yang mengelola investasi. Kita cukup simpan uang di sana, lalu biarkan mereka mengelola uang kita. Perjanjiannya pun beragam dengan ragam risikonya pula. Yang saat ini populer di pasaran adalah reksadana dan unit link.
- Property
Setidaknya ada 2 kelebihan investasi properti. Bisa disewakan untuk jadi pendapatan berkala kita. Atau bisa langsung dijual. Dan perlu diketahui untuk properti ini. Hari senin harga naik. Eh, maksudnya harganya selalu naik. Tapi jangan berharap langsung harga naik kalau dijual. Soalnya jual properti juga susah. Yang okeh itu justru disewakan. Kalau kata Safir Senduk, lebih yo'i lagi kalau disewakan multi tenant seperti kos-kosan. Karena kemungkinan untuk kosong pendapatan berkala lebih kecil.
2. Siapkan Dana untuk Masa Depan
Ini nih yang sering bikin sakit kepala. Masa depan yang sangat belum pasti, perlu kita persiapkan sejak dini. Buat yang jomblo misalnya, persiapan untuk menikah pasti bikin mumet. Yang udah ketahuan tanggal yang okeh aja pasti mumet sama detil acara, biaya konsumsi, biaya salon dan lain sebagainya.
Eh setelah menikah, kita juga perlu peras otak untuk merencanakan rumah dan biaya melahirkan. Setelahnya lanjut lagi ke masalah pendidikan anak. Belum lagi kalau kita punya keinginan untuk memiliki kendaraan pribadi dan mimpi-mimpi lainnya. Dan satu hal yang perlu dipikirkan lainnya adalah mengenai pensiun. Tidak mungkin di usia senja kita masih bergelut dengan yang muda-muda untuk mengeruk rupiah.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk dibikin pusing adalah soal biaya ketika sakit, ketika mengalami kecelakaan dan bencana-bencana lain yang menimpa kita. Amit-amit deh kalau sampai terjadi. Semua pasti tidak pingin kena musibah macam begini. Dan kalau kena musibah, bukan tidak mungkin bisa mengeruk tabungan dan menghapus segala mimpi-mimpi kita.
"Asuransi ibarat payung. Payung tidak menjamin hujan akan turun. Tapi menjamin anda tidak akan basah kalau ada hujan." - Safir Senduk
Yes banget. Kita perlu payung untuk melindungi kita. Enggak perlu nunggu musibah datang terus kita kewalahan dan menyesal. Ada baiknya kita melihat-lihat produk asuransi dari sekarang. Ingat ya, untuk memilih produk asuransi tidak main-main. Ini sama halnya seperti kita berinvestasi. Teliti dan perlu lebih teliti.
Pada acara yang sama, Elin Waty selaku Director and Chief Distribution Officer PT Sun Life Financeial Indonesia berbagi tips dalam memilih produk asuransi. Pertama, pastikan produk asuransi yang kita pilih sudah berpengalaman di negara kita. Kenapa? Karena setiap negara punya kebijakan sendiri-sendiri dalam mengelola duit. Semakin lama berdiri, artinya produk asuransi itu semakin okeh untuk dijajaki.
Selain itu, lihat juga berapa lama sebuah produk asuransi bertahan. Karena semakin lama sebuah produk asuransi bertahan, mencerminkan bahwa hubungan produk asuransi dengan nasabahnya selalu harmonis. Nasabah tidak dianggap sebagai sumber pendapatan dan pemasukan, tetapi nasabah sebagai mitra terbaik yang harus dijaga.
3. Atur Pengeluaran
Ini yang paling terakhir. Pernah dengar istilah Penuhi kebutuhan, bukan kenginan? Ini agaknya sangat cocok dengan tata kelola selanjutnya. Ingat ya, pengeluaran dikeluarkan sebisamungkin hanya untuk hal-hal yang dibutuhkan saja. Jangan untuk hal yang diinginkan.
Mengatur pengeluaran bukan berarti kita harus mengeluarkan uang sesedikit mungkin. Tapi beruasaha agar pengeluaran kita tidak melebihi yang seharusnya. Kita tentunya perlu mencari tahu dimana borosnya pengeluaran kita. Dimana borosnya dan tekan sebisanya. Biar lebih jelas pos-pos pengeluarannya.
Pastikan kendalikan keinginan dan mendahului prioritas. Ingatlah dengan komposisi di atas. Miskin, menengah dan kaya. Pastikan kita mengikutinya. Kalau kita ternyata kaya, ya ikuti saja skema kategori kaya di atas. Ingat ya, selaraskan keinginan dengan menjadikan kebutuhan sebagai prioritas. Bukan patuh pada keinginan dan menghamba pada gaya hidup.
Kan kalau kita kaya, kita juga bisa berbagi dengan orang lain. Kita bisa membantu lingkungan. Membahagiakan orang lain. Dan tentunya menjadikan hidup kita lebih bermanfaat. Bukankah begitu yang lebih baik?!?
______________
tulisan ini dibuat dari nongkrong di acara Yuk Kelola Keuangan dengan Bijak bersama Safir Senduk yang dihadirkan oleh Sun Life
Sun Life Financial
website : sunlife.co.id
facebook : BrighterLifeID
twitter : @SunLife_ID
Safir Senduk
twitter : @SafirSenduk
facebook : safirsenduk
google+ : +SafirSenduk
lha, kemaren ga ketemu mas?
ReplyDeleteeh template blognya mantep euy, jadi ingat papan tulis waktu sekolah :)