Emosi dan Kalori Adalah Energi yang Kekal


"Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)"
Quote di atas adalah biasanya ditemui saat pelajaran Fisika di sekolah. Kita akan dengan mudah mengatakan bahwa dari energi listrik maka akan menjadi energi angin, dari energi listrik akan energi panas, dan seterusnya, dan seterusnya. Energi tidak akan pernah akan mati dan habis. Energi hanya akan berubah bentuk saja.

Kebanyakan dari kita mungkin berpikir bahwa hukum kekekalan energi itu hanya terjadi pada Termodinamika saja, atau fisika saja. Dan tidak berpengaruh pada yang lain.

Saya pernah membaca sebuah majalah di sebuah ruang tunggu di rumah sakit. Sudah lama sekali. Pada majalah tersebut dikatakan bahwa suara tangis, suara tawa atau suara-suara gaib yang pernah terdengar pada sebuah ruangan adalah sesungguhnya energi yang pecah di ruangan tersebut. Masih menurut artikel tersebut, mungkin dahulu pernah ada orang hidup yang menangis sejadi-jadinya, atau tertawa sejadi-jadinya. Sehingga energi tersebut menyebar dan merambat di alam, dan pada satu momen terkumpul dan pecah kembali. Itu lah yang kita dengarkan dan asumsikan sebagai suara gaib. Karena memamng tidak ada wujudnya.

Emosi adalah Energi

Dari artikel yang saya baca tadi, saya menarik kesimpulan bahwa emosi adalah energi. Emosi di sini bukan hanya soal kemarahan. Tapi segala emosi baik itu senyum, senang, dan tawa juga sebuah energi. Mari kita buktikan dengan melihat video di bawah ini. Pastikan menontonnya sambil mendengarkan suaranya. Lebih bagus lagi menggunakan headset.



Sudah? Bagaimana? Apakah emosi dalam video tersebut tersalur dengan baik pada anda sebagai penonton dan membuat anda tertawa? Semua teman saya yang melihat video ini tertawa. Hal ini membuktikan bahwa emosi juga bisa merambat layaknya energi. Mungkin itulah sebabnya kita dianjurkan untuk tersenyum. Selain menjadi sedekah juga menyenangkan orang lain.

Selain tawa, emosi bahagia juga merambat. Lihat saja contoh video di bawah ini dari Ellen Show. Sebuah momen-momen membahagiakan dari Ellen untuk audience-nya. Mungkin kalau fokus dan serius nontonnya, bisa berkaca-kaca mata kita. Atau setidaknya bisa bikin deg-deg ser.



This made me cry. #Ellen2K
Posted by Ellen DeGeneres on Thursday, November 12, 2015

Sudah lihat kan betapa energi emosi bisa merambat. Jadi bisa ditentukan tontonan atau berita apa yang perlu dibaca sebelum memulai aktifitas harian. Jangan sampai baca berita yang bikin kesel atau bikin marah. Bisa-bisa kita jadi orang yang menyebalkan sepanjang hari.

Energi pada Makanan

Selain emosi, perubahan hukum kekekalan energi juga terjadi pada makanan. Manusia perlu energi untuk beraktifitas. Energi untuk manusia bisa didapatkan dari minuman, cahaya matahari dan makanan. Makanan ini adalah salah satu sumber energi untuk kita. Dalam makanan kita kenal dengan satuan kalori. Kalori adalah satuan untuk energi. Biasa disematkan pada makanan utnuk mengetahui batasan asupan energi untuk tubuh melalui makanan.

Untuk membuktikan hukum kekekalan energi berlaku pada makanan lihat saja tabel kalori makanan pada link ini. Di sana banyak sekali daftar makanan lengkap dengan kandungan kalori pada setiap satuan beratnya. Dari sana bisa dilihat perbandingannya. Lihat list table yang dicapture di bawah :

Lihat jumlah kalori untuk pisang bagian atas yang belum diolah. Bandingkan dengan kalori pisang rebus. Sayang sekali saya tidak menemukan kalori untuk pisang goreng atau kripik pisang.untuk pembuktian lebih lanjut.

Dari sini bisa dilihat bahwa pisang rebus memiliki kalori lebih tinggi dibandingkan dengan pisang yang belum diolah. Artinya pisang  rebus tadi sudah mengalami proses masak. Proses masak ini menggunakan kompor yang berapi (energi panas). Selain menjadi energi uap, ternyata jumlah kalori pisang ini bertambah setelah proses rebus.

Setiap makanan yang sudah melalui proses masak, kalorinya akan meningkat. Artinya makanan tadi bertambah energinya. Bagaimana dengan yang digoreng? Sepertinya kalorinya akan meningkat lebih tajam lagi.

____________

Bisa ditarik kesimpulan bahwa hukum kekekalan energi tidak hanya berlaku pada bidang tertentu saja. Namun berlaku untuk seluruh energi yang ada di alam semesta ini. Keterbatasan kita lah yang membuatnya seolah terbatas.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment