6 Hal Yang Perlu Diingat Agar Mau Bertanya Tidak Sesat Di Jalan



Pernah dengar peribahasa "Malu bertanya sesat di jalan"? Sepertinya hal ini kadang sudah tidak berlaku bagi masyarakat modern sekarang ini. Sekarang sudah ada google map dan waze. Pencarian alamat sepertinya sudah mudah. Bahkan kita bisa menyusur perjalanan kita langsung melalui aplikasi tersebut lengkap dengan perkiraan lama perjalanan dan perkiraan tiba.

Lantas bagaimana kalau ternyata ponsel pintar yang kita bawa tidak bisa mendapatkan sinyal? Bagaimana bila ponsel pintarnya kehabisan baterai dan tidak ada charger di kendaraan kita atau kita tidak membawa power bank? Peribahasa "Malu bertanya sesat di jalan" harus dirubah menjadi "Mau bertanya enggak sesat di jalan". Berikut tips untuk bertanya pada orang.

1. Bertanya pada orang yang tepat.

Orang yang tepat yang saya maksud adalah orang yang kiranya benar-benar paham daerah yang kita tuju. Cara paling sederhana adalah bertanya pada polisi. Jika tidak ditemui polisi, cari profesi-profesi yang daya jelajahnya tinggi seperti tukang ojek, supir angkot atau supir taksi. Jika tidak ditemui juga, tanya saja pada penjaga warung.

2. Turun dari kendaraan sebelum bertanya.

Saya pernah duduk-duduk di warung kaki lima. Kebetulan ketika saya duduk-duduk, ada pengendara motor yang bertanya alamat pada si penjaga warung. Dengan motor masih menyala dan helm terpasang, si pengendara ini bertanya dari atas motornya. Saya yang duduk dekat dengan penjaga warung tadi mendengar

Namun, apa reaksi si penjaga warung? Dia sama sekali tidak merespon si penanya tadi. Acuh. Hingga akhirnya si pengendara tadi turun dari motor dan mendekat lalu bertanya. Si penjaga warung tadi lalu berpesan sebelum pengendara motor itu pergi untuk bertanya lebih sopan. Turun dari kendaraan dan mendekat.

3. Gunakan bahasa yang dimengerti dan sopan.

Menggunakan bahasa yang dimengerti dan sopan juga bisa berarti kita harus meninggalkan sebentar aksen bicara kita sebelum bertanya. Tau dong sentiment permusuhan antara Persija dan Persib? Banyak loh masyarakat Jakarta yang benci sekali dengan logat sunda. Begitu juga sebaliknya, banyak juga masyarakat Bandung yang benci logat Jakarta lantaran permusuhan ini.

Memang aura permusuhan sudah semakin memudar, tapi api-api kebencian itu sedikit masih ada. Dan untuk menghindarinya, ada baiknya jika kita datang ke daerah yang ternyata ada komponen di sana yang bermusuhan dengna daerah asal kita, kita tinggalkan aksen asal kita sementara saat bertanya. Bisa bahaya.

4. Ingat-ingat patokan yang diberikan si penunjuk jalan.

Tajamnya memori juga menentukan manfaat bertanya di jalan. Patokan jauh atau dekat setiap orang itu beda-beda. Misal si penunjuk jalan bilang, deket kok dari sini, nanti ketemu lampu merah belok kiri. Nah bayangkan kalau patokan dekat dari penunjuk jalan tadi ternyata jaraknya 20 km. Kita sebagai penanya pasti dengan mudah berpikiran negatif pada pemberi jalan. Dibilang ngaco lah, atau mau nyasarin lah, dan sebagainya.

Jadi, pastikan kita ingat betul dan tanya dengan pasti berapa kira-kira jarak menuju patokan yang diberi si penunjuk jalan tadi.

5. Cari second opinion

Ketika kita kurang yakin dengan petunjuk yang diberikan, ada baiknya berhenti kemudian bertanya pada lain orang. Bisa jadi si penunjuk jalan pertama keliru. Jika ternyata dua-duanya muncul jawaban berbeda, maka selamat! Kita bingung beneran.

6. Kenali dan patuhi rambu-rambu.

Ini harus dilakukan bagi pengguna jalan. Karena dengan ketidaktahuan kita akan rambu lalu lintas, bisa jadi kita dengan mudah dimaki dan dimarahi. Saya ingat betul semalam ada mobil plat Jogja di Jakarta. Pengemudinya dimaki lantaran tidak belok kiri ketika lampu hijau. Memang aneh juga sih lampu hijaunya tidak ada tanda panahnya. Sehingga membingungkan. Ah pengguna jalan Jakarta memang banyak yang kasar, hati-hati ya.

* * *

Segitu aja deh 6 tips untuk bertanya di jalan agar tidak tersesat. Ini penting, karena walaupun kita punya google maps atau waze, kadang aplikasi tersebut tidak memberikan informasi lengkap mengenai tempat yang ingin kita tuju. Bisa jadi tempat yang kita tuju punya aturan-aturan yang informasinya bisa kita dapat dengan bertanya di jalan.

Semoga berguna.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment