Klarifikasi RS Medika Permata Hijau Soal Vaksin

ilustrasi vaksin - jakartakita.com

Terus terang sampai hari ini saya masih menolak bahwa kasus vaksin palsu ini benar terjadi di Indonesia.

Kenapa?

Karena saya adalah orang yang percaya bahwa profesi-profesi terkait kesehatan punya integritas yang baik. Setidaknya sejauh pengalaman saya pernah bekerja di sebuah LSM HIV/AIDS di salah satu Rumah Sakit Pusat di Bandung, Jawa Barat yang juga berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran UNPAD. Di sana, baik psikiater, perawat dan dokter sangat hati-hati dalam melakukan kegiatan operasional.

Para peneliti di sana bahkan dengan suka hati mengorbankan dirinya untuk bersentuhan langsung dengan virus-virus berbahaya. Mereka sudah paham betul risiko akan terpapar virus mematikan. Dan terbukti beberapa peneliti yang juga ikut dalam penelitian lain juga terpapar virus seperti TBC.

Oke, memang kebetulan saya bertemu dan bersentuhan langsung dengan teman-teman dari profesi kesehatan yang benar-benar punya integritas tinggi. Tapi tidak bisa dipungkiri jika ada oknum-oknum di luar sana. Seperti kasus yang marak soal Vaksin Palsu.

Saya pikir, beberapa minggu terakhir ini berita soal vaksin palsu sudah mereda dan menghilang. Tapi ternyata di luar sana para pemangku instalasi kesehatan seperti Rumah Sakit ternyata masih berjibaku dengan kasus tersebut. Buktinya pagi ini saya dapat email dari RS Medika Permata Hijau terkait vaksin palsu seperti ini.


Saya dapat email karena saya pernah kontrol telinga di RS Medika Permata Hijau. Karena sebagai pasien harus terdaftar dan harus mengisikan alamat email. Jadi email saya terdaftar sebagai email blast dari RS Medika Permata Hijau.


Bahkan terkait kasus vaksin palsu ini, RS Medika Permata Hijau ini melampirkan surat asli dari distributor.

Masih ada lagi tambahan yang dilampirkan oleh RS Medika Permata Hijau. Adalah berupa Memo dari Direktur RS. MPH, Dr. Achmad Hardiman, SpKJ, MARS.

Sepertinya seluruh rumah sakit di Indonesia, terlebih Jabodetabek pasti sedang riweuh urusan klasifikasi ini. Mungkin kalau saya juga terdaftar pada rumah sakit lain juga akan menerima email serupa.

Selain sebagai ajang pembuktian diri bahwa instansinya bersih, juga memberikan rasa aman pada pelanggan (pasien).

Cakep!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment