Memberi Kesan Personal, Lebih Menjual



Era narsis sedang dan masih melanda masa sekarang ini. Kita yang sekarang ini mudah sekali memanfaatkan 'momen' setiap saat. Begitu liat ada bunga bagus langsung jepret. Ketemu makanan lucu, jepret dulu. Sebelum makan temen lama, jepret dulu. Segalanya dijepret. Pokoknya segala yang berbau kekinian dan biar eksis. Jepret!

Konon katanya, Starbak tempat nongkrong minum kopi itu memanfaatkan era narsis ini. Mereka sengaja menulis nama pemesan dengan salah. Iya tulisan sengaja dibuat salah sementara lafalnya tetap benar. Jadi, ketika si pemesan kopi itu mendapatkan pesanan kopinya dan melihat tulisan namanya ada yang salah, kemungkinan gaya gravitasi narsisnya bakal menariknya untuk posting ke social media tentang salah eja tulisan namanya. Secara harga Starbak juga kan muahal. Biar terkesan elit, kekinian dan personal.


Kesan personal ini juga ternyata dimanfaatkan oleh koka kola pada campaign beberapa bulan lalu. Puluhan nama populer di Indonesia dicetak dalam berbagai kemasan. Koka kola justru memeriahkan campaign miliknya dengan mengupload foto kemasan koka kola ke social media dengan hashtag tertentu. Harapannya tentu agar menarik simpati orang untuk memiliki kemasan koka kola yang tertera sesuai nama. Dan tentu saja meningkatkan penjualan.


Hal yang sama ternyata juga dilakukan oleh nutela di luar negeri sana. Bahkan pada beberapa pusat perbelanjaan bisa dicetak langsung label sesuai dengan pilihan nama. Namun sayang, campaign nutela ini berangsur menghilang seiring tidak diterimanya cetakan nama seorang gadis berusia 5 tahun lantaran bernama Isis. Penolakan cetak nama ini karena nama ISIS lekat dengan organisasi teror di timur tengah sana. Sayang sekali, padahal kalau menurut mitologi mesir, Isis adalah dewi kesuburan.

Jadi perlu diingat, semakin memberikan kesan personal, maka semakin laku juga barang jualannya. Jangan heran kalau belakangan ini banyak sekali resto-resto atau penjual jasa selalu bertanya "atas nama siapa?". Karena ketika dipanggil, akan ada 'greh' di dada kita, walau pun sedikit. Seperti yang dilakukan Bakso Dino.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment