Persalinan dengan BPJS (2) : Merasakan Keramahan Marinir di RSMC



Saya sudah agak tenang begitu melihat istri saya berbaring di Paviliun Anyelir kamar nomor 2. Pasca operasi Sc tadi sore (01/01/2016) istri saya terlihat lelah. Saya yakin ada darah yang keluar dari tubuhnya. Dan karena masih dalam pengaruh anastesi, istri saya masih tidak bisa menggerakan tubuhnya. Dari leher ke bawah semua tidak bisa digerakkan.

Sayang saya tidak mengabadikan keadaan ruangan kelas I di mana istri saya dirawat. Ruangan ini terdiri dari 2 tempat tidur dan satu kamar mandi. Ruangan sebesar ini hanya diisi oleh satu pasien saja. Saya pikir ini sebuah keberuntungan bagi kami. Karena terasa seperti ruangan VIP. Satu ruangan sendirian. Bebas.

* * *

Terus terang di kepala saya masih jelek sekali soal pelayanan Rumah Sakit terhadap pasien BPJS Kesehatan. Namun ketika melihat kondisi ruangan tempat dirawatnya istri, kekhawatiran tadi agak mereda. Terlebih ketika visit pertama suster ke ruangan. Keduanya sangat ramah ketika melayani pertanyaan-pertanyaan kami yang awam. Sama sekali tidak ada wajah jutek seperti yang dialami oleh teman istri saya di RS di daerah BSD.

Ucapan agak ketus baru terdengar ketika penjaga Paviliun Anyelir mengingatkan bahwa pasien hanya boleh ditunggui maksimal oleh 2 orang saja. Selebihnya harus pulang, atau diusir dari ruangan. Bisa dimaklumi, semakin banyak yang menunggui dikhawatirkan sulit terkontrol.

Sekitar pukul 7 malam, suster masuk membawa bayi kami yang baru lahir. Saya memang sudah dengar sebelum-sebelumnya. Bahwa bayi hanya dibawa suster untuk keperluan bersih-bersih saja. Selebihnya harus bersama ibunya. Bahkan ketika bayi ditangani suster dan rewel meminta ASI maka bayi tadi akan dikembalikan ke ibunya untuk disusui.

Oh iya, istri pasca melahirkan juga perlu banyak bergerak. Karena otot-otot yang dianastesi perlu dilatih agar cepat kuat. dari posisi berbaring harus miring-miring. Dan karena luka di perut, makanan dan minuman tidak boleh masuk dan harus menunggu selama 4 - 6 jam pasca operasi. Khawatir ketika masuk makanan justru perut mengembang dan bisa memperlambat rekatan bekas operasi. Tapi yang jelas menurut suster, istri saya kudu latihan gerak agar ketika kateter (alat bantu buang air kecil) di lepas, istri saya bisa ke kamar mandi secara mandiri.


"Now, you can call me father. My son."*cari wangsit nama*
Posted by Fahmi Idris on Friday, January 1, 2016

Beruntung hari ini tanggal 1 Januari dan masih libur. Jadi pengurusan administrasi untuk bayi yang baru lahir juga cepat dan mudah. Tidak perlu menunggu lama-lama. Begitu juga kalau diminta suster untuk mengambil obat di apotek BPJS. Tidak perlu ngantri. Semua cepat.

Perawatan di RSMC untuk pemulihan istri berlangsung selama dua malam. Kami masuk hari Jum'at 1 Januari 2016. Dan diperbolehkan pulang pada Minggu 3 Januari 2016. Dan pada hari minggu siang ini lah kecemasan mulai melanda. Benarkah biaya persalinan ini seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan? Kalau tidak ditanggung, berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk bisa mengeluarkan istri dan bayi yang baru lahir ini?

* * *

Pak, ini resep terakhir untuk diambil obatnya ke apotek. Selanjutnya bawa lembar warna kuning dari resep ini ke kasir untuk urus pembayaran. Karena istri pasien BPJS, jangan lupa bawa perlengkapan untuk transaksi BPJS Kesehatannya pak

Jreeeeeeng.

Saat yang dinanti-nanti tiba. Dokumen yang perlu disiapkan untuk setiap transaksi BPJS adalah kopian KTP dan kopian kartu BPJS Kesehatan milik pasien. Jangan pernah lupakan itu. Setelah saya ambil obat di apotek, saya kembali ke kamar, simpan obat baru pergi menuju kasir.

* * *

Sampai di kasir saya menyerahkan lembar kuning dari apotek beserta kopian KTP istri dan kopian BPJS Kesehatan istri. Saya menunggu beberapa saat sebelum angka keluar dari penjaga kasir.

Begini pak, karena hari ini hari libur dan petugas BPJS tidak ada, maka bapak harus memberikan deposit untuk menjamin istri bapak. Saat ini yang keluar baru biaya persalinan untuk istri bapak saja. Sementara total biaya untuk bayi bapak belum selesai karena harus menunggu visit terakhir dari dokter terlebih dahulu. Total biaya persalinan istri bapak 12.xxx.xxx rupiah pak.

Lantas saya bertanya untuk melakukan transaksi debet. Namun sayang ditolak oleh si ibu penjaga kasir. Pasalnya ketika esok hari saya datang dengan surat dari BPJS Kesehatan, maka uang yang saya setorkan hari ini akan dikembalikan. Karena repot harus mencairkan, ibu tadi menolak pembayaran debet dan meminta cash agar besok dikembalikan lebih mudah.

Loket BPJS Kesehatan juga terdapat di RSMC. Ada di unit rawat jalan di loket nomor 5. Persis di sebelah kiri kasir ini. Jadi saya harus kembali esok hari untuk mengurus BPJS Kesehatan ini. Setelah menimbang-nimbang, akhir ibu penjaga kasir meminta deposit sebesar 50% untuk biaya istri saya. dari sekitar 12 jutaan total biaya, saya hanya perlu mendeposit sebesar 6 juta saja.

Karena merasa repot, saya minta nanti saja sekalian dengan biaya bayi setelah visit terakhir dokter. Biar tidak bolak-balik pikir saya. Saya pun kembali ke kamar.

Ternyata dokter yang menangani anak saya ini tidak sedang berada di tempat. Karena hari ini adalah hari minggu (03/01/2016), dokter yang menangani anak saya ini sedang berada di gereja. Jadi menunggu dokter yang belum jelas kapan datangnya sebelum pulang. Mungkin karena gereja tempat sang dokter beribadah punya pengganggu sinyal makanya tidak bisa menghubungi. Atau mungkin sang dokter khusyuk beribadah.

* * *

Akhirnya visit dokter. Setelahnya saya diberikan banyak sekali lembar kwitansi untuk perawatan bayi selama di sini. Ah saya malas berhitung. Saya langsung menuju kasir. Sambil menuju kasir, ibu dan ayah saya yang dari hari jumat sudah berada di Jakarta langsung beberes barang bawaan untuk pulang.

Ternyata dihitung-hitung untuk biaya bayi sebesar 1.6 jutaan. Untuk deposit total, saya diminta menyimpan uang sebanyak 8 juta. Alhasil saya mengambil uang cash di ATM sebelah RSMC sebanyak itu. Setelah proses deposit saya kembali ke ruang perawatan istri membawa bukti deposit. Saya menyerahkan ke suster perawat istri dan suster perawat bayi.

Selanjutnya suster perawat bayi memberikan latihan-latihan singkat pada istri saya untuk merawat puser bayi. Sambil menunggu saya menandatangani dan mengurus surat-surat terkait lahirnya bayi. Kemudian pada suster perawatan istri, saya diberikan langkah-langkah kepengurusan BPJS Kesehatan agar uang deposit saya kembali.

Setelah selesai semua, saya dan istri pamit pada perawat. Alhamdulillah persalinan lancar. Tinggal tunggu besok bagaimana proses reimburse BPJS Kesehatan.



Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment