Libur Lebaran 2016: Pengalaman Mudik Pertama Bersama Anak

Ilustrasi lebaran - kemuningtv.com

Mudik Lebaran 2016 ini buat saya terasa istimewa. Karena ini adalah tahun pertama saya pulang ke rumah orangtua dengan status sebagai suami wanita lain. Menjadi semakin istimewa karena tahun ini saya pulang bersama si buah hati yang baru lahir Januari 2016 lalu. Jadi bisa dibilang lebaran tahun ini pulang bawa keluarga.

baca : Persalinan dengan BPJS Kesehatan

Lebaran tahun 2015 lalu saya memutuskan untuk tidak pulang ke rumah orangtua di Tasikmalaya karena saat itu istri masih hamil muda. Jadi agak riskan untuk bawa perjalanan jauh. Apalagi pada saat hamil muda istri sering sekali buang air kecil. Sempat terpikir untuk menggunakan diapers dewasa untuk istri, tapi tetap saja kondisi janin yang masih sangat muda kembali membuat saya untuk mengurungkan niat untuk berangkat. Terlebih istri sepertinya sangat ragu untuk berangkat dan memilih berlebaran di Depok.

Kembali ke soal mudik lebaran tahun 2016. Dengan rentang waktu perjalanan yang memakan waktu antara 6 - 8 jam perjalanan membuat kami diskusi serius tentang moda angkutan yang akan kami gunakan. Bis jelas sudah dicoret dari daftar moda angkutan kami. Pilihan bis yang bisa kami gunakan untuk berangkat ke Tasikmalaya hanya ada dua, Primajasa yang berangkat dari Lebak Bulus dan Budiman yang berangkat dari Kampung Rambutan.



Untuk Primajasa yang berangkat dari Lebak Bulus, jelas sudah kami coret karena menurut keterangan orangtua yang baru saja pulang sebelum puasa bilang kalau Primajasa tidak berhenti. Iya, sama sekali tidak berhenti katanya. Entah mungkin berhenti saat orangtua saya sedang tidur atau memang tidak berhenti saya juga tidak yakin, tapi penjelasan ini sukses membuat kami untuk mencoret pilihan ini.
Bagaimana dengan Budiman? Kami kemudian batal menggunakan angkutan ini karena istri merasa bahwa Budiman sama saja seperti Primajasa. Jadi, kami kemudian mencari transportasi lain berupa kereta api atau travel. Karena pilihan utama adalah kereta api, sejak 29 Maret kami mencari tiket untuk keberangkatan tanggal 30 Juni 2016.

Hasilnya nihil. Kami sudah coba download berbagai macam aplikasi mobile untuk pemesanan kereta api hingga nongkrong di Tokopedia tetap tidak berhasil. Hanya selang 5 menit saja, tiket yang tersedia sudah raib terjual. Kami sengaja setiap malam mencari dan mencoba membeli tiket kereta api dengan status tiket tambahan tetap tidak berhasil.

Sambil mencari-cari tiket kereta api untuk pulang ke Tasikmalaya, saya juga kemudian mencari informasi tentang travel ke Tasikmalaya. Akhirnya saya menemukan sebuah situs jual beli tiket bis dan travel yang bernama bosbis.com. Saya iseng memasukan kota tujuan Tasikmalaya, Ternyata tersedia! Operator agentnya bernama VisindoTravel. Tapi karena saya mencari jauh sebelum tanggal keberangkatan, maka jadwal yang saya inginkan belum tersedia. bosbis.com untuk travel hanya bisa melakukan pemesanan paling lama adalah H-14.

capture bosbis.com

Tampilan pesanan travel

Beruntung ketika saya pesan untuk tanggal keberangkatan saya pada H-7 tanggal keberangkatan, saya masih bisa dapat kursi duduk. Setelah melakukan pemesanan, saya mendapat notifikasi melalui SMS dan email. Ketika selesai melakukan pembayaran, Saya juga mendapat notifikasi email berupa attachment pdf tiket dan SMS berupa transaksi sudah dibayarkan. Tinggal tunggu konfirmasi saja dari VIsindo untuk keberangkat pada tanggal 30 Juni 2016.


Jelang hari keberangkatan, saya dikontak melalui telepon dan email oleh agen dari Visindo. Agen tersebut mengkonfirmasi pada saya bahwa saya adalah penumpang keberangkatan tanggal 30 Juni dan memastikan titik penjemputan kami. Konfirmasi selesai.

Yang saya tahu, mobil travel akan berangkat dari Bandara Soetta pada pukul 10 pagi. Jadi saya perkirakan paling cepat datang di titik penjemputan kami di Citos pada jam 11 paling cepat. Tapi istri saya memaksa untuk mengkonfirmasi perkiraan jam kedatangan di Citos pada agen yang mengontak saya.

Ada informasi yang berbeda dari Agen ini, dia bilang bahwa mobil akan tiba pada pukul 9 pagi di Citos. Lebih pagi lebih baik pikir saya. Saya kembali memastikan, apa benar sekitar pukul 9 pagi mobil sudah datang? Ya! Katanya. Karena sudah memastikan jam penjemputan, maka mau tidak mau kami harus berangkat dari rumah paling telat jam 8 pagi. Agar tidak kesiangan.

Bawaan mudik

Tepat jam 9 pagi kami tiba di Citos. Saya inisiatif meminta nomor telepon pengemudinya langsung dari Agen Visindo. Setelah saya dapat nomor telepon tersebut, saya langsung mengontak sang pengemudi dan mengkonfirmasi status keberangkatan kami.

JREEEEEENG

Terntaya eh ternyata si pengemudi mengatakan posisinya masih di Bandara dan sedang dalam persiapan untuk berangkat. Mendengar penjelasannya saya sebal sekali. Pasalnya Agen Visindo mengatakan bahwa mobil penjemputan akan tiba di CItos pukul 9 pagi, sementara keterangan si pengemudi, dia baru saja akan berangkat pada saat sekitar pukul 9 pagi saya telepon.

KAMPRET KAN?

Dan yang namanya travel, tentu harus ada orang atau barang yang dijemput terlebih dahulu. Dan kami kebagian penjemputan terakhir. Anggap lah kapasitas mobil 6 orang. Artinya karena kami orang ke 5 dan 6, artinya harus menjemput setidaknya orang ke 2 dan ke 3 terlebih dahulu. Kamis 30 Juni masih tercatat sebagai hari kerja. Seberapa macet jalanan Jakarta hari itu, entah lah. Saya sudah terlanjur sebal.

Dari kami tiba pukul 9 pagi, mobil baru tiba sekitar pukul 1 siang. Berapa jam kami menunggu? EMPAT JAM! Sadissss! Ini harus jadi catatan serius soal informasi dan komunikasi internal di kubu VIsindo Travel. Sangat memalukan dan sungguh merugikan. bayangkan kalau EMPAT JAM tadi digunakan untuk tidur, kan Segut!

0oOo0

Untung saja mobilnya Suzuki APV dan kami duduk di tengah sesuai dengan pesanan yang kami ajukan di bosbis.com, jadi perjalanan ke Tasikmalaya ini terasa berada di dalam mobil pribadi dan nyaman. Dan karena salah komunikasi ini, pengemudi travel ini berulang kali meminta maaf pada kami. Pengalaman pertama naik travel VIsindo yang buruk.

Ini perjalanan panjang pertama Damar. Alhamdulillah anak kami ini terlalu penasaran untuk melihat keluar. Mungkin buatnya ini adalah hal baru yang sangat menarik. Sehingga dia lebih fokus melihat hal-hal baru ketimbang rasa tidak nyaman karena keterbatasan ruang gerak, posisi duduk, suhu, dan mungkin juga tigak nyaman karena silau matahari.

Overall perjalanan dengan travel ke Tasik ini seperti trip keluarga dengan mobil pribadi. Dengan berangkat dari Cilandak Town Square sekitar jam 1 siang. Lalu tiba di Tasikmalaya, daerah seputaran SMAN 2 Tasikmalaya kurang dari jam 8 malam. Waktu tempuh terasa normal, sekitar 7 jam. Dikatakan normal karena mungkin pada tanggal tersebut masih belum banyak yang memutuskan untuk mudik. Tapi kalau dihitung dari kami keluar rumah, tetap saja sekitar 12 jam.

Yang namanya travel sebenarnya bisa berhenti di mana saja sesuai permintaan penumpang. Namun perjalanan kali ini kami berhenti di sebuah rest area di tol Cipularang. Mungkin di KM 88. Dan satu lagi kami berhenti di RM Tahu Sumedang (semoga tidak salah namanya) yang lokasinya kalau tidak salah antara Nagrek dan Ciawi.

Begitu ceritanya.


Selanjutnya : Bakso Khas Tasikmalaya


Libur Lebaran 2016 :

(1) Mudik Pertama Bersama Anak
(2) Bakso Khas Tasikmalaya
(3) Naik Bukit Belakang Rumah
(4) Pesona Safari Malam
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment