Libur Lebaran 2016: Pesona Safari Malam

Taman Safari Indonesia - koleksi pribadi

Catatan sebelumnya : Naik Bukit Belakang Rumah


Libur lebaran ini, saya dan istri merencanakan untuk pulang lebih cepat ke Jakarta. Jadwal libur kami dari kantor memang masuk pada 11 Juli 2016. Rencananya saya ingin pulang ke Jakarta pada hari Sabtu atau Minggu. Namun kami dapat kabar bahwa keluarga besar datang dari Padang. Sepupu-sepupu istri saya banyak yang sedang berkumpul di Jakarta. Jadi, kami memutuskan pulang ke Jakarta dari Tasikmalaya pada Jumat 8/7.

Kami pulang naik bus Budiman. Berangkat pagi jam 9. Sebenarnya kami ingin naik Tasikmalaya - Depok. Tapi kata si penjaganya bus terakhir berangkat jam 8.30. Dan kalaupun tetap mau naik yang ke Depok, tunggu yang dari Banjar, namun kondisinya dipastikan tidak mendapat tempat duduk. Ya males lah. Jadi kami putuskan untuk ke Jakarta. Dan Jakarta yang dilayani hanya terminal Kp Rambutan saja. Jadi ya kami naik ke Kp. Rambutan.

Eh tapi begitu kami duduk manis di dalam bus, dan bus berangkat, kami melihat bus jurusan Tasikmalaya - Depok dalam keadaan belum penuh. Kan KAMPRET namanya. Ternyata ada, mungkin si mamang-mamang petugas Budiman itu kurang okeh kasih infonya. Atau jangan-jangan dia gadungan? Kali ini saya agak kecewa dengan koordinasi lapangan Bus Budiman.

Oke, singkat cerita kami menempuh perjalanan dari Tasikmalaya menuju Jakarta hampir 12 jam. Naik taksi dari Kp. Rambutan ke rumah dengan jalanan lengang, menjadikan ongkos argo menjadi lebih murah. Semenjak ada Grab dan Uber, taksi terminal (travel mobil pribadi) menjadi kering pendapatan. Kebetulan HP saya dan istri mati, eh tapi ada taksi Bluebird, jadi naik taksi saja. Walaupun dimintai uang goceng, biarin lah, anggap saja amal.

Lah, ini kok malah cerita tentang perjalanan pulang sampai ke Kp Rambutan saja? Ke Taman Safarinya kapan?

Tenang, kami baru ke Taman Safari pada hari Sabtu 9 Juli 2015. Kami berangkat dari Jakarta selepas Zuhur. Jadi kami bertandang terlebih dahulu paginya ke rumah Bu De di Jakarta Timur. Pulang dari sana, barulah kami berangkat ke Taman Safari. Kami dua mobil dengan jumlah orang 15. Rombongan keluarga. Hahahaha.

Sampai di Taman Safari, kami tidak langsung masuk. Kami menunggu hingga pintu untuk safari malam dibuka selepas maghrib. Kami kemudian menyempatkan diri untuk lihat-lihat toko souvenir dan shalat maghrib di mushala depan dekat kantin.



Setelah maghrib dan pintu gerbang dibuka, kami langsung menganti. Kami PALING DEPAN. Seperti tidak mau tertinggal. Beres dari sana, kami langsung naik bus. Tapi karena Taman Safari penuh, kami terpaksa berjalan kaki, ambil antrian dan ikut lagi mobil safari malam yang panjang.


Seru juga safari malamnya. Dijelaskan sedikit soal sejarah Taman Safari Indonesia. Termasuk penjelasan setiap memasuki exhibit satwa-satwa. Safari Malam ini sangat seru, ditambah dengan dinginnya hawa gunung gede yang brrrrrrr... dingin.

Beberapa satwa yang berhasil diabadikan
Beberapa exhibit yang berhasil diabadikan
Sebenarnya kalau mau yahud, pakai sekalian kamera night vision biar makin pol dapat gambarnya. Bisa lebih jelas lihat satwa dan bentuk exhibitnya. Tapi kan kamera night vision harganya muahal. Jadi ya cukup jeprat-jepret seadanya saja.

Selepas dari safari malam, kami iseng mengunjungi baby-zoo. Adalah area yang khusus diperuntukkan bagi para bayi satwa. Di sini pengunjung bisa berfoto dengan bayi-bayi satwa tersebut. Terus terang karena saya tidak tahu jam tidur satwa, saya merasa kasihan melihat mereka para bayi satwa diajak berfoto. Sebenarnya bukan bayi juga sih yang diajak berfoto, mereka sudah agak dewasa. Mungkin umur ABG. Tapi tetap saja kasihan melihat mereka malam-malam harus melayani para pengunjung untuk berfoto.

Mbak-mbak pengunjung yang sedang berfoto dengan orangutan
Ada dua hal yang keren dari Taman Safari ini. Pertama di dalam areal Taman Safari, terdapat SFC. Adalah kepanjangan dari Safari Fried Chicken. Dari namanya sudah bisa diterka bukan tempat apa itu? Itu tempat makan ayam goreng cepat saji semodel KFC. Bagaimana rasanya? Enak. Mungkin karena perut saya lapar atau memang enak, entahlah. Tapi keren lah ini. Daripada membiarkan franchise masuk, lebih baik buat sendiri. Kan bisa lebih untung.


Poin kedua yang bikin Taman Safari tambah keren adalah taman bermain. Malam hari, taman bermain menjadi semakin meriah dengan lampu-lampu kerlap-kerlip menyala-nyala. Seksi sekali kelihatannya. Dan permainannya lumayan banyak. Berikut saya abadikan beberapa permainannya. Untuk namanya, silahkan terka sendiri.



Kalau lapar, jangan khawatir, ada tukang hotdog dan jagung keju. Jagung kejunya recommended karan panas. Jadi enak dimakan malam-malam.
Oke, sudah puas kami menikmati safari malam di Taman Safari. Tapi sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk berbaur dengan kerumunan. Di tengah ada panggung dan malam ini ada pertunjukkan. Kami iseng melihat pertunjukkan tersebut sebentar.


Tadinya kami sangat bangga dengan anak kami si Damarion. Sepanjang jalan, selepas jam 7 malam, dia terlelap. Seperti jadwal tidur malam biasa di rumah. Tapi pilihan kami untuk menonton pertunjukan di atas salah besar. Pertunjukannya adalah drama musikal. Pemain-pemain menari-nari sesuai dengan alunan musik. Ceritanya pun sederhana, intinya mengajarkan dan mengingatkan kita untuk tetap menjaga alam dan satwa agar terjaga dan bisa dilihat oleh generasi penerus.

Pada satu adegan, terdapat dentuman sangat keras yang menggambarkan suara letupan senjata pemburu. Di sini lah Damar terbangun. tapi dia tidak menangis. Dia hanya celingak-celinguk melihat keadaan. Karena lampu kelap-kelip dan banyak sekali, fokusnya langsung kemana-mana. Ya melihat lampu, melihat ayahnya, melihat ibunya. Otaknya mungkin sedang berpikir, dimana aku sekarang?

Pertunjukkan belum selesai, tapi kami memutuskan untuk pulang. Di mobil, Damar langsung disusui dan kembali terlelap. Selesai sudah perjalanan malam ini, kami tiba sekitar pukul 1 pagi. Masih ada libur satu hari besok, tapi saya memutuskan untuk tetap di rumah saja. Istirahat untuk menyiapkan tenaga hari senin pertama bekerja.

Liburan yang melelahkan dan menyenangkan. Tapi tetap asik.


S E L E S A I


Libur Lebaran 2016 :

(1) Mudik Pertama Bersama Anak
(2) Bakso Khas Tasikmalaya
(3) Naik Bukit Belakang Rumah
(4) Pesona Safari Malam
Share on Google Plus

2 komentar :

  1. Wow, aku penasaran sampe sekarang niat mau Safari night belum kesampaian. Ooohh jadi tetap bisa fotoan bareng hewan di malam hari yaks? Serem juga ya hewan2 itu meskipun dibilang 'bayi' serem hehehe. Nice story, mbak Mutie :)

    ReplyDelete