Pantas Changi Dibilang Keren, Benar-benar Tepat-Guna Bandaranya

Terminal 3 Changi
Waktu mendarat di Singapura pertama kali di Changi, saya pikir ini bandara kecil. Habisnya enak banget, turun dari pesawat, jalan ke dalam cari toilet, masuk ke imigrasi, ambil barang, lalu keluar cari taksi. Dipikir ini bandara kecil yang enak dan flownya mudah sekali.

Baru sadar kalau bandara ini ternyata besar, selain lihat dari google map yang emang gede. Juga babang supir GRAB yang mengingatkan jangan sampai salah terminal. Muternya bisa jauh banget.

Baca : Naik GRAB di Singapura

Karena Garuda ada di terminal 3, jelas kami menuju ke sana. Yang pertama menjadi sasaran lihat itu jelas langit-langitnya. Sedikit membandingkan dengan langit-langit di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Mirip euy. Cuma bedanya, langit-langit di Changi ini kayaknya berfungsi juga untuk memantulkan cahaya. Sepertinya bisa digerakkan.

Baca : Catatan Terminal 3 Soekarno-Hatta

Fasilitas minum gratis di Changi.
Saya sempat kaget ketika melihat para pekerja bersih-bersih di sini. Kok berumur semua ya? Saya jadi ingat betapa banyak pekerja tua juga di Jepang. Dan waktu saya bilang sama Oma, dia justru mengingatkan kalau Uncu juga begitu. Dia sempat juga dipekerjakan saat usia senja oleh negara. Satu sisi kami pikir itu sadis, tapi di sisi lain bukankah dengan bekerja orang tetap bisa berdaya (setidaknya).

Dari tempat tukar tiket hingga masuk ke dalam itu dekat sekali. Tentunya masuk ke dalam harus melewati imigrasi dulu. Setelah masuk ke dalam, ya layaknya masuk ke dalam mall besar sebelum pulang. Ini bisa juga jadi sarana untuk mencari oleh-oleh yang tertinggal atau kelupaan.

Sedikit suasana di dalam Bandara.




Ada lagi yang mengejutkan di mall Changi ini. Semua barangnya bebas pajak (ini apa ya istilahnya?). Karena menurut istri, barang-barang yang ada di sini, jauh lebih murah dibandingkan harga barang-barang di luaran. Tapi jangan pernah berpikiran untuk memborong, karena tidak mungkin juga hand-carry dibawa ke dalam kabin dalam jumlah besar. Repot!

Sambil menunggu waktu keberangkatan yang masih sangat lama, saya jelas menjelajah apa saja yang ada di Changi ini.

Papan petunjuk menuju Butterfly Garden
Butterfly garden menjadi yang menarik untuk dituju. Tidak besar, juga tidak terlalu kecil. Tapi juga tidak terlalu istimewa. Namun menarik untuk dicermati kalau di Singapura ini pemanfaatan lahan itu sangat efisien. Seperti taman kupu-kupu ini. Menarik sih, selain mengenalkan beberapa jenis kupu-kupu, tempat ini juga bisa jadi sarana untuk menghirup oksigen, walaupun terasa sedikit lebih panas.

Kupu-kupu pemakan nanas

Penampakan Butterfly Garden dari atas.

Tempat duduk yang dilengkapi dengan charger

Damar mencoba memeluk pesawat

Ada kolam Koi juga di Changi

Ruang untuk menonton bola

Arena bermain anak

Ada bioskop gratis juga. Tapi pas masuk, filmnya gak ngerti, jadi keluar lagi.

Cari makan? Gak usah pusing.
Udah sih gitu aja soal Changi. Yang jelas, Changi ini efektif sekali memanfaatkan ruangnya. Bisa aja dah pokoknya.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment